Melaluibantuan ini masyarakat bisa mendapatkan asupan vitamin dan makanan tambahan, sehingga dapat membantu mempercepat pemulihan kesehatan. Paket sehat PKT bisa didapatkan secara gratis melalui marketplace 30 hari ke depan, dengan jumlah 100 paket dalam satu hari. Sepertimineral, vitamin, dan suplemen. Chief Marketing Officer PT AHEB Thomas Davin Lai mengatakan saat ini masyarakat harus memasuki new lifestyle. ''Gaya hidup baru di mana masyarakat harus tetap kreatif, produktif, dan tentunya aktif dalam menjalankan rutinitas di tengah keterbatasan,'' jelasnya. 0509/2021. Highlight.ID - PT AIA FINANCIAL (AIA) meluncurkan AIA Sehat Untuk Negeri, aksi sosial AIA untuk mengajak masyarakat hidup sehat. Program ini sejalan dengan komitmen AIA dalam membantu jutaan keluarga di Indonesia hidup lebih sehat, lebih lama, lebih baik. Chief Marketing Officer AIA, Kathryn Monika Parapak, mengatakan, "AIA ASI atau air susu ibu adalah asupan nutrisi paling ideal untuk bayi. Hal ini dikarenakan ASI mengandung vitamin, protein, dan lemak yang hampir sempurna sesuai kebutuhan bayi untuk tumbuh dan berkembang.. Bukan hanya itu, ASI bahkan mengandung antibodi yang membantu bayi melawan virus dan bakteri. Bayi yang mendapatkan ASI sepenuhnya selama enam bulan pertama, terbukti lebih Komunitaslari Run for Indonesia (RFI) Serpong berlatih rutin di kawasan Bumi Serpong Damai, Tangerang, Banten, Sabtu (2/9). Lari kini menjadi bagian dari gaya hidup sehat masyarakat urban. Pandemi Covid-19 tidak selalu menghadirkan kisah pilu tentang kehilangan atau kesulitan hidup. RADARSEMARANGID, Semarang - Ingin mengajak masyarakat hidup sehat, PT Sewu Segar Primatama sebagai produsen sekaligus pelopor True Cold-Pressed Juice dengan merek dagang Re.juve, menggelar kampanye kampanye hidup sehat. Menggelontorkan moto "We Joy, We Love, We Share", mereka berkolaborasi dengan Women's Cycling Community (WCC) Semarang. "WCC memiliki misi sejalan dengan . Important Note Regarding the delivery of reports You will receive the verified company reports, along with the English translated version by email within 3 to 12 hours max. In rare cases of the report's unavailability, we will refund within 24 hours. It happens in rare cases due to the company's pending arbitration in court or due to recent deregistration filing, thus the information becomes inaccessible in the database even if the company registration number exists. For any other info or question, please connect with us Max 10 reports can be purchased in one transaction Please allow us sometime. We will confirm the availability. PT Vitamin Masyarakat Sehat - Indonesia Company Registration Information Basic company information of Vitamin Masyarakat Sehat, Indonesia Corporate Name Vitamin Masyarakat Sehat Incorporation type Limited Liability Company Registered Address JL. ENDE RW. 09 City DKI Jakarta Business number 770784 WhatsApp / Mobile Update Product or Service Update Last visit 05 May, 2023, 0330 AM Total Visitors Since 18 Feb 7 Ask Questions View Questions Related to the services or products from Vitamin Masyarakat Sehat Latest Government Records Original & English Meus BenefíciosAtive seu benefício para aproveitar os descontos exclusivosInícioVida SaudávelVitaminasMultivitaminasSuplemento Vitamínico-Mineral Lavitan Sênior 50+ com 60 comprimidosSuplemento Vitamínico-Mineral Lavitan Sênior 50+ com 60 comprimidosLavitan60 Comprimidos RevestidosPOLIVITAMINICOS E MINERAISVendido e entregue por Droga RaiaIndicado para homens e mulheres com mais de 50 o sistema na manutenção dos a saúde muscular e o metabolismo energé ação antioxidante que previne o envelhecimento da TambémFormas de entregaQuem comprou este produto também viuQuem viu esse produto, também viuMais populares da categoriaCaracterísticasDescrição do ProdutoSKU45404EAN7897947600928Peso kg Comprimidos RevestidosDosagemFalta Pouco!Faça seu login para adicionar os produtos desejados aos favor aguarde, carregando... ArticlePDF AvailableAbstractIndonesia hingga tanggal 30 April 2020, di Indonesia teridentifikasi pasien positif COVID-19, dengan di antaranya telah dinyatakan sembuh dan 792 pasien meninggal dunia dan di seluruh dunia, 213 negara melaporkan kasus terkonfirmasi dan meninggal dunia. Adanya pandemi COVID-19 menyebabkan masyarakat berupaya agar dapat terhindar dari penularan virus COVID-19 salah satunya adalah dengan meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi Multivitamin/ suplemen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat tentang konsumsi multivitamin/ suplemen selama pandemi COVID-19. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan model menggunakan pendekatan cross sectional. Cara penetapan sampel dilakukan dengan proportional random sampling. Responden penelitian dipilih dengan accidental sampling di 3 Propinsi yaitu DIY, Jawa Tengah dan Kalimantan Barat. Hasil penelitian ini diperoleh nilai tingkat pengetahuan dan perilaku masyarakat tentang konsumsi multivitamin/suplemen selama pandemi COVID-19 di DIY, Jawa Tengah dan Kalimantan Barat dikategorikan memiliki kategori yang baik. Sedangkan hasil dari penilaian sikap masyarakat tentang konsumsi multivitamin/suplemen selama pandemi COVID-19 menunjukkan kategori sedang. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. JKMK JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT KHATULISTIWA BAGAIMANA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TENTANG KONSUMSI MULTIVITAMIN/ SUPPLEMEN SELAMA PANDEMI COVID-19? Kurnia Yuliawati1, Sitti Nur Djannah2 1&2Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Alamat Kampus 3, Jl Prof Dr Soepomo, Yogyakarta, Indonesia Korespondensi jengkurnia / 081256110206 Adanya pandemi covid-19 menyebabkan masyarakat berupaya agar dapat terhindar dari penularan virus covid-19 salah satunya adalah dengan meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi Multivitamin/ suplemen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat tentang konsumsi multivitamin/ suplemen selama pandemi covid-19. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif, data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui pengisian kuesioner terstruktur yang disebarkan menggunakan googleform yang disebarkan melalui whatsapp dengan teknik penentuan sample accidental sampling di 3 Propinsi yaitu DIY, Jawa Tengah dan Kalimantan Barat sebanyak 535 responden dan analisis data menggunakan uji statistik Chi-Square Hasil penelitian ini diperoleh nilai tingkat pengetahuan dan perilaku masyarakat tentang konsumsi multivitamin/suplemen selama pandemi Covid-19 di DIY, Jawa Tengah dan Kalimantan Barat dikategorikan memiliki kategori yang baik, sedangkan hasil dari penilaian sikap masyarakat tentang konsumsi multivitamin/suplemen selama pandemi covid-19 menunjukkan sikap positif tetapi tidak ada hubungan antara sikap p-value=0,720> 0,05; PR=1,129, pengetahuan p-value=0,085>0,05;PR=7,883 dengan perilaku masyarakat tentang konsumsi multivitamin/ suplemen selama pandemic Covid-19. Diperlukan media promosi kesehatan yang tepat untuk masyarakat mengenai konsumsi multivitamin/supplemen selama pandemi covid-19. Pengetahuan, Sikap, Perilaku, Multivitamin, Covid-19 HOW IS COMMUNITY KNOWLEDGE, ATTITUDE AND BEHAVIOR OF MULTIVITAMIN / SUPPLEMENT CONSUMPTION DURING THE COVID-19 PANDEMY? The existence of the Covid-19 pandemic has caused the public to strive to avoid the transmission of the Covid-19 virus, one of which is by increasing endurance by taking multivitamins / supplements. The purpose of this study was to determine the level of knowledge, attitudes and behavior of the community regarding the consumption of multivitamins / supplements during the Covid-19 pandemic. This research method is descriptive research, the data collected in this study is primary data, namely data obtained directly from respondents through filling in a structured questionnaire that is distributed using googleform which is distributed via WhatsApp with the sampling technique of accidental sampling in 3 provinces, namely DIY, Central Java. and West Kalimantan as many as 535 respondents and data analysis using the Chi-Square statistical test. The results of this study obtained the value of the level of knowledge and behavior of the community regarding the consumption of multivitamins / supplements during the Covid-19 pandemic in DIY, Central Java and West Kalimantan which were categorized as good, whereas The results of the assessment of public attitudes about the consumption of multivitamins / supplements during the Covid-19 pandemic showed a positive attitude but there was no relationship between attitudes p-value = PR = knowledge p-value = 0, 05; PR = 7,883 with people's behavior about multivi consumption tamin / supplements during the Covid-19 pandemic. An appropriate health promotion media for the public is needed regarding the consumption of multivitamins / supplements during the Covid-19 pandemic. 2020, JKMK-Unmuh Pontianak  Alamat Rekomendasi ISSN 2581-2858 Universitas Muhammadiyah Pontianak Email jengkurnia PENDAHULUAN Baru-baru ini, novel coronavirus diidentifikasi sebagai severe acute respiratory syndrome SARS. Jumlah kasus dan kematian akibat covid-19, sampai waktu tertentu, dapat dipastikan akan terus meningkat, sebelum akhirnya penyebaran virus penyebab dapat dikendalikan. Informasi terkini setiap negara, termasuk Indonesia, dapat dilihat di WHO Coronavirus Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome MERS dan Severe Acute Respiratory Syndrome SARS. Coronavirus Disease 2019 COVID-19 adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab covid-19 ini dinamakan Sars-CoV-2. Virus corona adalah zoonosis ditularkan antara hewan dan manusia. Penelitian menyebutkan bahwa SARS yang menjadi sumber penularan covid-19 ini masih belum diketahui. Tanda dan gejala umum infeksi covid-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus covid-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian. Tanda-tanda dan gejala klinis yang dilaporkan pada sebagian besar kasus adalah demam, dengan beberapa kasus mengalami kesulitan bernapas, dan hasil rontgen menunjukkan infiltrat pneumonia luas di kedua Penyebaran virus Covid-19 lebih mudah dan cepat dibanding SARS,Penyebaran virus covid-19 ini diperkirakan jauh lebih besar dibandingkan dengan kasus yang Dengan adanya wabah coronavirus novel 2019 2019-nCoV yang saat ini menyebar di seluruh dunia, orang mencari berbagai cara untuk melindungi diri dari virus covid-19 yang cenderung menyerang saluran napas dan paru-paru. Salah satu cara untuk mencegah penularan covid-19 dengan meningkatkan sistem imun tubuhnya. Pandemi covid-19 yang terjadi di Indonesia telah memberikan dampak keberbagai sektor kehidupan masyarakat. Maraknya informasi yang tidak jelas terkait produk suplemen kesehatan yang beredar di masyarakat, menimbulkan keresahan bahkan mengganggu pasokan bahan-bahan tersebut, termasuk beberapa produk suplemen kesehatan yang dibutuhkan pada saat pandemi ini. Multivitamin merupakan formula yang terdiri dari vitamin tunggal, beberapa multi atau kombinasi dengan mineral. Jumlah vitamin yang dibutuhkan di dalam tubuh sangatlah kecil dan vitamin tidak dapat dibentuk oleh tubuh secara cukup. Untuk mencukupi vitamin di dalam tubuh dapat diperoleh dari bahan makanan seperti sayur, buah, dan karbohidrat. Penggunaan vitamin sintesis atau 14 multivitamin tidak diperlukan bilamana asupan vitamin dari pangan sudah cukup dan tidak ditemukan adanya gejala defisiensi dari suatu Suplemen makanan adalah produk yang dimaksudkan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi makanan, mengandung satu atau lebih bahan berupa vitamin, mineral, asam amino atau bahan lain berasal dari tumbuhan atau bukan tumbuhan yang Kurnia, dkk. Vol. 7 No. 3 September 2020 Hal 123-134 mempunyai nilai gizi dan atau efek fisiologis dalam jumlah Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam mengonsumsi multivitamin/ suplemen selama pandemi covid-19 sehingga hasilnya dapat dipergunakan untuk menentukan media promosi kesehatan yang sesuai tentang konsumsi multivitamin/ suplemen yang sesuai bagi masyarakat selama pandemi covid-19. BAHAN DAN METODE Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan model menggunakan pendekatan cross sectional. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif, data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui pengisian kuesioner terstruktur yang disebarkan menggunakan googleform yang disebarkan melalui whatsapp dengan teknik penentuan sample accidental sampling di 3 Propinsi yaitu DIY, Jawa Tengah dan Kalimantan Barat. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat umum, usia diatas 19 tahun dan bersedia mengisi kuesioner di 3 propinsi dengan jumlah 535 responden dan dilakukan pada tanggal 12-13 April 2020. Instrument penelitian ini adalah kuesioner dengan menggunakan skala Guttman dan skala Likert,6 yang diamati pada penelitian ini ialah tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat tentang konsumsi multivitamin/suplemen selama pandemi covid-19. Teknik analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat menggunakan statistik deskriptif dan analisa bivariat menggunakan analisis Chi Square. HASIL Karakteristik Responden Karakteristik responden yang terlibat dalam penelitian dikelompokkan menjadi beberapa kelompok meliputi propinsi tempat tinggal responden, jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, dan pekerjaan seperti terlihat pada tabel 1. Kurnia, dkk. Vol. 7 No. 3 September 2020 Hal 123-134 Tabel 1. Disribusi Frekuensi Karakteristik Responden Kurnia, dkk. Vol. 7 No. 3 September 2020 Hal 123-134 Yuliawati K, dkk / Jurnal Kesmas Kesehatan Masyarakat Khatulistiwa xxx, 202x Karakteristik responden menunjukkan bahwa sebagian besar responden berasal dari propinsi DIY 50,47%, berumur 36-45 tahun 38,5%, berpendidikan tamat D4/S1 55,14% dan pekerjaan non PNS 56,07% Analisis univariat Analisis univariat untuk mengetahui gambaran pengetahuan yang dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman masyarakat tentang pemahaman dasar terkait covid-19 yang mencakup gejala, cara penularan, pola hidup sehat dan cara pencegahan melalui peningkatan daya tahan tubuh, serta mengetahui gambaran sikap dan perilaku, menyangkut pola konsumsi multivitamin/ suplemen selama pandemi covid-19 dengan hasil seperti pada tabel 2. Tabel 2. Gambaran Pengetahuan, sikap dan perilaku tentang konsumsi Multivitamin/suplemen selama pandemi COVID-19 Sumber data primer, 2020 Berdasarkan tabel 2 Dari total 535 responden juga dapat diketahui bahwa 99,63 % responden pengetahuan tentang pemahaman dasar terkait covid-19 dan konsumsi multivitamin/ suplemen selama pandemi covid-19 sudah baik, pengetahuan 0,37% responden yang cukup dikarenakan responden belum memahami hal-hal yang terkait dengan konsumsi multivitamin/ suplemen selama pandemi covid-19 tetapi sudah mengetahui tentang pemahaman dasar terkait covid-19. Tingkat Sikap dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui sikap masyarakat tentang konsumsi multivitamin/ suplemen selama pandemi covid-19. Sikap dalam penelitian ini adalah respon, pikiran atau perasaan responden tentang konsumsi multivitamin/suplemen pada saat pandemik COVID-19. Berdasarkan tabel 2. sikap masyarakat tentang konsumsi multivitamin/ suplemen selama pandemi covid-19 dominan responden pada sikap yang positif yaitu sebanyak 99,6 %. Kurnia, dkk. Vol. 7 No. 3 September 2020 Hal 123-134 Yuliawati K, dkk / Jurnal Kesmas Kesehatan Masyarakat Khatulistiwa xxx, 202x Perilaku dalam penelitian ini adalah suatu kegiatan atau aktifitas dari manusia itu sendiri yang memiliki bentang sangat luas, dalam hal ini adalah tentang konsumsi multivitamin/suplemen selama pandemi covid-19. Proporsi responden yang memiliki perilaku baik dalam mengonsumsi multivitamin/ suplemen selama masa pandemi covid-19 88,60% lebih banyak dibanding dengan yang mempunyai perilaku buruk yaitu 11,40 %. Analisi Bivariat 1. Hubungan antara sikap dengan perilaku mengonsumsi multivitamin/ suplemen selama pandemi covid-19 Tabel 3. Hubungan sikap dengan perilaku tentang konsumsi multivitamin selama pandemi covid-19 Sumber data primer, 2020 Tabel 3 menunjukkan sebagian besar responden yang memiliki sikap positif 88,6% cenderung memiliki perilaku yang baik tentang konsumsi multivitamin/ suplemen dari pada responden yang memiliki sikap negatif 11,4% dan dari 533 responden 99,6 % memiliki perilaku yang baik tentang konsumsi multivitamin selama pandemi Covid-19. Berdasarkan hasil uji statistik Chi-Square diperoleh p-value =0,0,720>0,05 sehingga Ho diterima, artinya tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap masyarakat dalam mengonsumsi mutivitamin/ suplemen selama pandemi covid-19 dengan nilai PR= 1,1,129 CI 95% = 1,095-1,164. 2. Hubungan antara Pengetahuan dengan Perilaku mengonsumsi multivitamin/ suplemen selama pandemi covid-19 Tabel 4. Hubungan pengetahuan dengan perilaku tentang konsumsi multivitamin selama pandemic covid-19 Sumber data primer, 2020 Berdasarkan tabel 4, dari 473 responden menunjukkan responden memiliki pengetahuan baik 88,7% yang cenderung memiliki perilaku yang baik tentang konsumsi multivitamin/ suplemen, pada responden yang memiliki pengetahuan cukup didapatkan hasil pengetahuanya cenderung baik 98,4% . Berdasarkan hasil uji statistik Chi-Square diperoleh p-value =0,085>0,05 sehingga Ho Kurnia, dkk. Vol. 7 No. 3 September 2020 Hal 123-134 Yuliawati K, dkk / Jurnal Kesmas Kesehatan Masyarakat Khatulistiwa xxx, 202x diterima, artinya tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan perilaku masyarakat dalam mengonsumsi mutivitamin/ suplemen selama pandemi covid-19 dengan nilai PR= 0,085 CI 95% = 0, PEMBAHASAN Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang overt behavior. Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng long lasting. Sebaliknya, apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran, maka tidak akan berlangsung lama7. Sebanyak 42,37 % respoden menyatakan bahwa mengonsumsi multivitamin selama pandemi covid-19 ini perlu mengonsumsi vitamin dosis tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang diperlukannya multivitamin/ suplemen dengan dosis yang sesuai untuk semua usia pada saat pandemi COVID-19 masih kurang. Penggunaan multivitamin harus disesuaikan dengan kondisi seseorang karena ketersediaan vitamin dalam tubuh bervariasi tergantung pada usia, jenis kelamin dan kondisi fisik. Suplai vitamin dapat dipengaruhi oleh penggunaan obat, intake makanan, dan life style drug abuse, alkohol, perokok dll.8 Mengonsumsi suplemen/ multivitamin bukan berdasarkan tingginya dosis. Tubuh kita memerlukan vitamin dalam jumlah, dosis dan jenis yang tepat agar dapat meningkatkan sistem imun Imunomodulator yang menstimulasi sistem imun ini diyakini dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan virus Covid-19. Beberapa suplemen memiliki efek terhadap sistem imun dan berpengaruh pada daya tahan tubuh virus Covid-19. Vitamin C berkontribusi untuk daya tahan tubuh dengan mendukung berbagai fungsi seluler pada sistem kekebalan tubuh innate immune dan adaptive immune. Vitamin C terakumulasi dalam sel fagosit makrofag, seperti neutrofil, dan dapat meningkatkan emotaksis, fagositosis, spesies oksigen reaktif, yang tujuannya untuk membunuh mikroba. Makrofag diperlukan untuk pembersihan neutrofil dari tempat infeksi, sehingga mengurangi jaringan nekrosis dan potensi kerusakan jaringan lebih Vitamin C berkontribusi dalam menjaga integritas sel dengan melindungi sel terhadap spesies oksigen reaktif yang dihasilkan selama pernapasan dan pada respon Aktivitas vitamin E dalam sistem daya tahan tubuh tidak lepas dari aktivitas antioksidannya. Uji pada manusia dengan suplementasi vitamin E dosis tinggi, menunjukkan peningkatan Kurnia, dkk. Vol. 7 No. 3 September 2020 Hal 123-134 Yuliawati K, dkk / Jurnal Kesmas Kesehatan Masyarakat Khatulistiwa xxx, 202x proliferasi limfosit, meningkatkan produksi IL-2, dan menurunkan produksi IL-6. Namun, beberapa penelitian tidak menunjukkan, hal tersebut karena perbedaan dalam dosis vitamin E yang digunakan, kadar vitamin E dalam darah, usia subjek, dan metode penentuan kadar antibodi . 14Vitamin D dapat memodulasi respon imun bawaan dan adaptif. Studi observasi menunjukkan selalu ada hubungan antara rendahnya kadar vitamin D3 dalam darah dengan mudahnya seseorang mengalami infeksi saluran napas. Uji klinik menunjukkan manfaat vitamin D untuk mencegah infeksi saluran napas pada mereka yang kurang vitamin Zink merupakan mineral renik dalam komponen diet, zinc memiliki fungsi penting dalam pemeliharaan dan perkembangan sistem imun, baik sistem imun yang innate maupun adaptif. Kekurangan zinc dapat menyebabkan kerentanan terhadap penyakit infeksi. Peningkatan konsentrasi zinc intrasel dengan pyrithione dapat menghambat replikasi virus RNA, termasuk Selenoprotein membantu mencegah oksidasi lipid, mengurangi peradangan dan mencegah penggumpalan trombosit. Enzim yang mengandung Se bekerja bersama dengan vitamin E mencegah radikal bebas yang menimbulkan kerusakan oksidatif pada sel dan Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap masyarakat tentang konsumsi multivitamin/suplemen selama pandemi covid-19 tidak mempengaruhi perilaku masyarakat di 3 Propinsi. Secara teori yang dijelaskan oleh Newcomb dalam Notoatmodjo menyatakan bahwa sikap adalah kesiapan atau kesediaan seseorang untuk bertindak belum merupakan suatu tindakan. Selain itu, sikap seseorang dalam berperilaku juga dipengaruhi oleh pengetahuan yang dimilikinya, dimana semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang akan suatu hal maka semakin baik pula sikap yang dimilikinya akan hal tersebut .18 Hasil penelitian ini ternyata tidak sejalan dengan teori yang ada, sehingga masih perlu dicari faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam mengonsumsi multivitamin/ suplemen selama pandemi covid-19. Berdasarkan respon responden masyarakat belum memahami bahwa penggunaan multivitamin tetap harus memperhatikan kondisi individu baik dari segi usia maupun kondisi kesehatan individu dan mengonsumsi suplemen/ multivitamin yang tepat dapat meningkatkan sistem imun tubuh. Respon masyarakat tentang bagaimana mendapatkan informasi mengenai multivitamin/ suplemen melalui internet dan media sosial Facebook, Instagram, Twitter, WhatsApp yang beredar saat ini menggambarkan Kurnia, dkk. Vol. 7 No. 3 September 2020 Hal 123-134 Yuliawati K, dkk / Jurnal Kesmas Kesehatan Masyarakat Khatulistiwa xxx, 202x bahwa masyarakat sudah memahami bahwa informasi yang didapat harus berasal dari informasi yang dapat ditelusur kebenarannya misalnya disertai dengan sumber jurnal/bukunya, tetapi terdapat responden yang menyatakan setuju sebesar 41,50%, berdasarkan hal tersebut masyarakat masih mempunyai 2 sikap yang bertolak belakang yang disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu informasi melalui media sosial yang harus diketahui oleh masyarakat adalah informasi mengenai izin edar multivitamin/ suplemen yang akan dikonsumsi, dengan melakukan pengecekan nomor izin edar badan POM RI yang tertera pada label kemasan. Kode untuk suplemen kesehatan diawali dengan POM diikuti kode 2dua huruf dan 9 Sembilan digit angka, Contoh POM SD 123456789 dengan kode SD suplemen kesehatan Dalam Negri, SI suplemen kesehatan Impor dan SL suplemen kesehatan Lisensi. Pastikan kemasan produk dalam kondisi baik tidak sobek, karatan, penyok dan bocor, baca informasi produk yang tertera pada label, pastikan produk tidak melebihi masa kadaluwarsa. Hati- hati juga terhadap penawaran online dari sumber dan keaslian yang tidak diketahui. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang konsumsi multivitamin/suplemen selama pandemi covid-19 tidak mempengaruhi perilaku masyarakat di 3 Propinsi. Secara teori apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng long lasting. Sebaliknya, apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran, maka tidak akan berlangsung lama. Hasil penelitian ini ternyata tidak sejalan dengan teori yang ada, sehingga masih perlu dicari faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam mengonsumsi multivitamin/ suplemen selama pandemi covid-19. Dalam mengonsumsi multivitamin/ suplemen pada masa pandemi masyarakat sudah memahami bahwa asupan vitamisn dan mineral bisa didapatkan dengan mengonsumsi buah dan sayur, selalu mendapatkan asupan vitamin dan mineral dengan cara mengonsumsi buah dan sayuran. Salah satunya adalah Vitamin C yang banyak terkandung dalam buah-buahan berwarna, vitamin C, banyak dilaporkan dapat meningkatkan sistem imun, termasuk melindungi dari infeksi Sedangkan untuk mendapatkan multivitamin dan suplemen dari Apotek respon masyarakat sudah baik. Untuk memastikan bahwa multivitamin/ suplemen yang akan dikonsumsi aman dan legal disarankan untuk membeli di sarana pelayanan kesehatan/ kefarmasian resmi. Untuk kebutuhan mendapatkan informasi yang benar dengan cara Kurnia, dkk. Vol. 7 No. 3 September 2020 Hal 123-134 Yuliawati K, dkk / Jurnal Kesmas Kesehatan Masyarakat Khatulistiwa xxx, 202x berkonsultasi kepada dokter/ apoteker respon responden juga sudah baik. Konsultasi pada dokter/ apoteker untuk mendapatkan informasi yang tepat mengenai penggunaan multivitamin/ suplemen baik dari segi dosis, aturan pemakaian, efek samping, apakah ada interaksi dengan obat lain atau dengan makanan / minuman, juga menghindari pemberian infomasi obat yang salah tidak berimbang, bias, tidak lengkap.20 Pada penelitian ini 81,68% responden selalu melihat komposisi/ kandungan pada kemasan multivitamin/ suplemen yang akan dikonsumsi. Mengonsumsi multivitamin/ suplemen harus sesuai dengan indikasi, penggunaan dan cara penggunaan, serta informasi keamanan obat yang resmi disetujui approved sehingga dapat mendorong penggunaan obat yang efektif, aman dan KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan dan perilaku masyarakat dikategorikan memiliki hasil yang baik dan sikap yang posistif dalam mengonsumsi multivitamin/suplemen selama pandemi covid-19, tetapi tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku tentang konsumsi multivitamin/suplemen selama pandemi COVID-19. Saran yang dapat diberikan bagi peneliti lain adalah hasil ini dapat dipergunakan sebagai bahan untuk menentukan media promosi kesehatan yang sesuai tentang konsumsi multivitamin/ suplemen yang sesuai bagi masyarakat selama pandemi covid-19. UCAPAN TERIMA KASIH Terimakasih kepada Dr. Nurdjannah selaku pembimbing dari Magister Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. DAFTAR PUSTAKA 1. WHO Coronavirus Disease COVID-19 Dashboard 2. Kementerian Kesehatan. 2020.Pedoman COVID REV-5. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disesase COVID-19. 3. Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia PP IAI.2020. Panduan Praktis Untuk Apoteker Menghadapi Pandemi COVID-19. 4. Almatsier, S. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 5. Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor Tahun 2004 Tentang Kurnia, dkk. Vol. 7 No. 3 September 2020 Hal 123-134 Yuliawati K, dkk / Jurnal Kesmas Kesehatan Masyarakat Khatulistiwa xxx, 202x Ketentuan Pokok Pengawasan Suplemen Makanan. 6. Sugiyono. 2006. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung Alfabeta. 7. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta Rineka Cipta. 8. Farhan Aslam, M., Majeed, S., Aslam, S., & Irfan, J. A. 2017. Vitamins Key Role Players in Boosting Up Immune Response-A Mini Review. Vitamins & Minerals, 0601. 9. Jawad, M., Schoop, R., Suter, A., Klein, P., & Eccles, R. 2012. Safety and efficacy profile of Echinacea purpurea to prevent common cold episodes A randomized, double-blind, placebo-controlled trial. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, 2012. 10. Leibovitz, B., & Siegel, B. V. 1915. Diet and resistance to disease. Journal of the American Medical Association, LXIV12, 998–999. 11. Rondanelli, M., Miccono, A., Lamburghini, S., Avanzato, I., Riva, A., Allegrini, P., … Perna, S. 2018. Self-Care for Common Colds The Pivotal Role of Vitamin D, Vitamin C, Zinc, and Echinacea in Three Main Immune Interactive Clusters Physical Barriers, Innate and Adaptive Immunity Involved during an Episode of Common Colds - Practical Advice on Dosages and on the Time to Take These Nutrients/Botanicals in order to Prevent or Treat Common Colds. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, 2018. 12. Carr, A. C., & Maggini, S. 2017. Vitamin C and immune function. Nutrients, 911, 1–25. 13. Wintergerst, E. S., Maggini, S., & Hornig, D. H. 2006. Immune-enhancing role of vitamin C and zinc and effect on clinical conditions. Annals of nutrition & metabolism, 502, 85–94. 14. Lee, G. Y., & Han, S. N. 2018. The role of vitamin E in immunity. Nutrients, 1011, 1–18. 15. Martineau, A. R., Jolliffe, D. A., Hooper, R. L., Greenberg, L., Aloia, J. F., Bergman, P., … Camargo, C. A. 2017. Vitamin D supplementation to prevent acute respiratory tract infections Systematic review and meta-analysis of individual participant data. BMJ Online, 356. 16. te Velthuis, A. J. W., van den Worml, S. H. E., Sims, A. C., Baric, R. S., Snijder, E. J., & van Hemert, M. J. 2010. Zn2+ inhibits coronavirus and arterivirus RNA polymerase activity in vitro and zinc ionophores block the replication of these viruses in cell culture. PLoS Pathogens, 611, 1–Kurnia, dkk. Vol. 7 No. 3 September 2020 Hal 123-134 Yuliawati K, dkk / Jurnal Kesmas Kesehatan Masyarakat Khatulistiwa xxx, 202x 10. 17. Zhang, L., & Liu, Y. 2020. Potential interventions for novel coronavirus in China A systematic review. Journal of Medical Virology, 925, 479–490. 18. Notoatmodjo, S. Perilaku Kesehatan. Jakarta Rineka Cipta. 19. Hemilä, H. 2003. Vitamin C and SARS coronavirus [6]. Journal of Antimicrobial Chemotherapy, 526, 1049–1050. 20. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia BPOM RI. Informasi Obat Nasional Indonesia IONI. Jakarta BPOM RI; 2014 Kurnia, dkk. Vol. 7 No. 3 September 2020 Hal 123-134 ... Dalam penggunaan multivitamin diperlukan pengetahuan untuk meminimalisir adanya efek yang tidak diinginkan. Penelitian yang dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah dan Kalimantan Barat menyimpulkan bahwa tingkat pengetahuan dan perilaku masyarakat menunjukkan penilaian yang baik dan menunjukkan sikap yang positif dalam mengonsumsi multivitamin atau suplemen kesehatan Yuliawati & Djannah, 2020. Penelitian yang dilakukan terhadap warga Kebonsari, Surabaya juga menunjukkan adanya tingkat pengetahuan yang baik dan perilaku penggunaan suplemen kesehatan yang tepat Mukti, 2020. ...... Sebanyak 60,81% responden memiliki tingkat pengetahuan dengan kategori baik, sedangkan pada tingkat pengetahuan cukup dan kurang sebanyak 33,78% dan 5,41% Tabel 5. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah dan Kalimantan Barat yang menunjukkan bahwa adanya tingkat pengetahuan dan perilaku masyarakat yang dikategorikan baik dengan sikap yang positif dalam mengonsumsi multivitamin/suplemen kesehatan selama masa pandemi COVID-19 Yuliawati & Djannah, 2020. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Mukti 2020 terhadap warga Kebonsari, Surabaya memberikan hasil tingkat pengetahuan yang baik sebesar 54% dengn perilaku penggunaan suplemen kesehatan selama masa pandemi dengan tepat yakni sebesar 95,3%. ...Indah Pratiwi Aryani Angelica KresnamurtiYunita NitaDiperlukan pengetahuan yang baik agar penggunaan vitamin dan multivitamin sebagai salah satu upaya untuk mencegah penularan COVID-19 dapat mendapatkan manfaat dan meminimalkan adanya resiko efek samping. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang penggunaan multivitamin pada masa pandemi COVID-19. Penelitian dilakukan secara deskriptif cross-sectional dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling di kecamatan Driyorejo, Gresik. Pada penelitian ini didapatkan sebanyak 74 responden yang sesuai dengan kriteria inklusi. Penelitian ini didominasi oleh usia 18-24 tahun 85,14%. Vitamin C merupakan vitamin yang paling banyak digunakan oleh responden di masa pandemi COVID-19 50%. Dari penelitian ini juga diketahui bahwa sebanyak 27,03% responden mendapatkan sumber informasi tentang penggunaan multivitamin/vitamin dengan tepat yaitu pada Apotek/AA/Apoteker. Serta sebanyak 81,08% responden memperoleh multivitamin/vitamin dengan tepat yaitu di Apotek. Tingkat pengetahuan masyarakat di kecamatan Driyorejo terhadap penggunaan multivitamin pada masa pandemi COVID-19 dikategorikan menjadi tiga yaitu tingkat pengetahuan baik 60,81%, cukup 33,78%, dan kurang 5,41%. Pengujian hubungan antara penggunaan` multivitamin/vitamin dengan tingkat pengetahuan menunjukkan tidak terdapat hubungan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat terhadap penggunaanmultivitamin/vitamin di kecamatan Driyorejo mayoritas termasuk dalam kategori baik.... Pada kasus Covid-19 yang beratdapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian. Tanda-tanda dan gejala klinis yang dilaporkan pada sebagian besar kasus adalah demam, dengan beberapa kasus mengalami kesulitan bernapas, dan hasil rontgen menunjukkan infiltrat pneumonia luas di kedua paruYuliawati & Djannah, 2020.Kasus yang terjadi di Indonesia memang tidak sebanyak negara yang telah penulis sampaikan diatas, namun terdapat kemungkinan bahwa akan terjadi kenaikan terus menerus dalam beberapa waktu dekat. Banyaknya jumlah kematian yang bertambah hari demi hari akibat virus corona ini tidak hanya menimbulkan gejala dan penyakit fisik saja akan ...Qurrotul AiniTony YuliantoFaisol FaisolCorona Virus Disease 2019 COVID-19 was first discovered at the end of 2019 in Wuhan, China. The virus attacks the respiratory system with pneumonia-like symptoms. This virus is classified as a new virus so it does not have an antidote and has spread throughout the world until it is out of control. There are more than 200 countries reporting covid-19 cases including Indonesia. Because the biggest effect of COVID-19 is death, so researchers need to predict whether the mortality rate of COVID-19 patients. One method for predicting covid-19 patients who died in East Java is using the spline truncated regression method. Spline regression is a regression analysis that is able to estimate data that does not have a specific pattern and has a tendency to seek data estimates fro, the formed pattern on its own, while truncated is a function that can be interpreted as a function of slice. And produces a GCV value of a MAPE value MSE and R-Sq Based on the MAPE value, the prediction model is said to be still reasonable.... Multivitamin merupakan formula yang terdiri dari vitamin dalam tubuh dapat diperoleh dari bahan makanan seperti sayur, buah, dan karbohidrat Yuliawati & Djannah, 2020. ...Ririen Hardani Firdawati Amir ParumpuFarida Abd. RasulIn recent years, there have been numerous multivitamin advertising on television, magazines, and other print media. Data from the third quarter of 2013 revealed that advertising purchases in the pharmaceutical business, including medicines, are in the third tier. The research objective was to identify the percentage of Tojo Una-Una Regency people who consume multivitamins, the sources of advertising media that Tojo Una-Una Regency people frequently use as Multivitamin information, and the effect multivitamin advertising has on Tojo Una-Una Regency people's consumption. Purposive sampling was used to select a sample of 100 people in Tojo Una-Una Regency as the sample. The research took place between September and October of 2021. Multiple linear regression analysis was conducted, with SPSS statistics being used. According to the study's findings, 88% of people take multivitamins, whereas 12% never do. With a percentage of 58%, television is the source of advertising media that is frequently used as multivitamin information by the residents of Tojo Una-Una Regency. Concurrently, advertisement factors showed a remarkable effect on behavior consumption, with an F-count of Advertising slogans, advertising music, and advertising stars had no significant consequences on consumption with a significant value larger than However, story illustration had a crucial effect on multivitamin consumption with a sig value of  Keyword          advertisement, consumption, multivitamins... Beberapa faktor yang memengaruhi sistem imun adalah lingkungan, makanan, usia, kondisi kesehatan, dan konsumsi obat obatan. Beberapa bahan atau senyawa yang dapat meningkatkan sistem imun tubuh adalah vitamin C, vitamin D, vitamin E, Zink, Selenium, Herbal Echinacea, propolis, empon empon, dan meniran [2] [4]. ...The covid 19 pandemic has not ended and there are still many people who have not received the vaccine scheduled by the government so all citizens must remain vigilant against Corona 19 virus infection. Viral infection is a self-limiting disease that can heal itself if our immune system is strong. There are many things that can increase the immune system, one of which is nutritional intake from food and proper processing methods. Fulfillment of macro nutrition in the form of energy and protein sources can be obtained from animal and vegetable sources, while micronutrients in the form of vitamins and minerals can be obtained from meat, fish, vegetables, colored fruit or not. The content of micronutrients that increase immunity is in the form of antioxidants contained in vitamins A, B, C, E, zinc, Fe and several other minerals. Washing hands with soap or hand sanitizer is a government program to prevent the spread of the covid 19. The high cost of hand sanitizers and the scarcity of goods have led to creative ideas to empower people in making hand sanitizers that are cheap, easy to obtain and safe for all ages. The aim of this community service is to provide understanding to the community about sources of nutrition to increase the body's immune system and how to properly process food ingredients without damaging nutritional content and improve skills in processing food ingredients and making hand sanitizers from environmentally friendly natural ingredients that can be taken from around us. Community service can be carried out well, the community feels very helped by the counseling and training provided. Evaluation of activities is carried out by assisting the community's creativity in processing nutritious food and making hand sanitizers with natural ingredients around our environment. Arif SofiantoVarious efforts have been made by the government and local governments in order to suppress the spread of COVID-19, but cases continue to increase. The purpose of this study was to determine the understanding and behavior of the community towards health protocols in Central Java. This type of research is descriptive with a quantitative approach, assisted by qualitative to deepen the analysis. This research using a survey technique involving 2,894 respondents spread throughout Central Java. The instrument used is a questionnaire through the google form media with the variable are demographic factors, knowledge about COVID-19, and implementation of the COVID-19 health protocol. Quantitative analysis used descriptive statistical techniques sum, average, comparison, relationship, and qualitative analysis used the simultaneous model of Miles & Huberman. The conclusion of this study is that some people ignore COVID-19 due to lack of knowledge, so that it affects the implementation of weak health protocols, as well as lack of efforts to maintain health. The group of men, lower secondary education level, age 60 years and over and 20 years and below, working in trade, farmers, and labor sectors, as well as unemployed are the more groups that violate health protocols. Education is needed to increase knowledge and efforts to prevent COVID-19. Collaboration between the government and the community as well as social control is needed to increase knowledge and awareness of the implementation of the COVID-19 health protocol. Keywords Central Java, COVID-19, Health Protocol ABSTRAK Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dan pemerintah daerah dalam rangka menekan penyebaran COVID-19, namun peningkatan kasus terus terjadi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemahaman dan perilaku masyarakat terhadap protokol kesehatan di Jawa Tengah. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, dibantu kualitatif untuk memperdalam analisis. Penelitian dilakukan dengan teknik survey melibatkan responden yang tersebar di seluruh wilayah Jawa Tengah. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner melalui media google form dengan variabel faktor demografi, pemahaman dan implementasi protokol kesehatan COVID-19. Analisis kuantitatif menggunakan teknik deskriptif statistik jumlah, rata-rata, perbandingan, hubungan, dan analisis kualitatif menggunakan model simultan Miles & Huberman. Kesimpulan penelitian ini adalah sebagian masyarakat mengabaikan COVID-19 karena kurangnya pengetahuan, sehingga berpengaruh pada implementasi protokol kesehatan yang lemah, serta kurangya upaya menjaga kesehatan. Kelompok laki-laki, tingkat pendidikan menengah kebawah, usia 60 tahun ke atas dan 20 tahun ke bawah, bekerja di sektor perdagangan, petani, dan buruh, serta pengangguran merupakan kelompok lebih banyak melanggar protokol kesehatan. Edukasi diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan upaya pencegahan COVID-19. Perlu kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat serta kontrol sosial untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran implementasi protokol kesehatan COVID-19. Kata kunci COVID-19, Jawa Tengah, Protokol KesehatanHeny PuspasariWeni PuspitaCovid-19 di Indonesia dinyatakan sebagai jenis penyakit yang menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat serta bencana non alam, yang tidak hanya menyebabkan kematian tapi juga menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar. Menghadapi masalah ini, maka diperlukan upaya pengendalian dan pencegahan Covid-19 ini Salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan ketahanan masyarakat melalui kesehatan tubuh perorangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengetahuan dan sikappenerapan penggunaan suplemen kesehatan pada mahasiswa-mahasiswi di Akademi Farmasi Yarsi Pontianak di masa pandemi ini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei deskriptif dengan menggunakan pendekatan analisis ku antitatif pada mahasiswa-mahasiswi aktif semua tingkat/semester di Akademi Farmasi Yarsi Pontianak. Pengambilan data secaraprospektif dengan teknik sampling Stratified Random ini dilakukan dengan pemberian kuesioner melalui google form. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 100 orang mahasiswa, didapatkan tingkat pengetahuan termasuk kategori cukup sebanyak 8 orang 8,0%dan mahasiswa dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 92 orang 92,0%, serta sikap tidak baik sebanyak 16 orang 16,0% dan kategori sikap baik sebanyak 84 orang 84,0%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa sudah baik dan memiliki sikap yang baik terhadap pemilihan suplemen kesehatan dalam menghadapi Covid-19 pada era pandemiVitamin E is a fat-soluble antioxidant that can protect the polyunsaturated fatty acids PUFAs in the membrane from oxidation, regulate the production of reactive oxygen species ROS and reactive nitrogen species RNS, and modulate signal transduction. Immunomodulatory effects of vitamin E have been observed in animal and human models under normal and disease conditions. With advances in understating of the development, function, and regulation of dendritic cells DCs, macrophages, natural killer NK cells, T cells, and B cells, recent studies have focused on vitamin E’s effects on specific immune cells. This review will summarize the immunological changes observed with vitamin E intervention in animals and humans, and then describe the cell-specific effects of vitamin E in order to understand the mechanisms of immunomodulation and implications of vitamin E for immunological a normal healthy immune defense system lowers the incidence and/or the severity of symptoms and/or the duration of common cold CC. Physical barriers and innate and adaptive immunity have been involved during a CC episode. Vitamins C and D, zinc, and Echinacea have evidence-based efficacy on these immune system barriers. This review includes 82 eligible studies to consider the preventive role of these nutrients in immune clusters and in CC to provide advice on dosage and assumption of these nutrients. Regarding vitamin C, regular supplementation 1 to 2 g/day has shown that vitamin C reduces the duration in adults by 8%, in children by 14% and the severity of CC. Considering zinc, the supplementation may shorten the duration of colds by approximately 33%. CC patients may be instructed to try zinc within 24 hours of onset of symptoms. As for vitamin D, the supplementation protected against CC overall, considering baseline levels and age. Patients with vitamin D deficiency and those not receiving bolus doses experienced the most benefit. Regarding Echinacea , prophylactic treatment with this extract 2400 mg/day over 4 months appeared to be beneficial for preventing/treating CC. In conclusion, the current evidence of efficacy for zinc, vitamins D and C, and Echinacea is so interesting that CC patients may be encouraged to try them for preventing/treating their colds, although further studies are needed on this perform different functions in our body and to boost up immune response towards pathogens is one of them. Immunity provides protection to life by its three main such as skin, cellular response, and humoral immune response. Both vitamins quality and quantity within the body promote systematic immune processes by regulating T-lymphocytes, antibodies, and cytokines formation. In this review, we will summarize the role of water soluble and fat soluble vitamins to boost up immunity functions. Vitamins A, C, and E mainly aid in enhancing the skin epithelium barrier function. With the exception of vitamin C, all the vitamins are claimed to be essential for antibody production. Most of the vitamins are applied in our body to produce a cell-mediated response with the production of cytokines and T-lymphocytes. Supplementation of the diet with vitamins in specifically selected appropriate quantities routinely can support body's natural defence mechanism by enhancing the immune C is an essential micronutrient for humans, with pleiotropic functions related to its ability to donate electrons. It is a potent antioxidant and a cofactor for a family of biosynthetic and gene regulatory enzymes. Vitamin C contributes to immune defense by supporting various cellular functions of both the innate and adaptive immune system. Vitamin C supports epithelial barrier function against pathogens and promotes the oxidant scavenging activity of the skin, thereby potentially protecting against environmental oxidative stress. Vitamin C accumulates in phagocytic cells, such as neutrophils, and can enhance chemotaxis, phagocytosis, generation of reactive oxygen species, and ultimately microbial killing. It is also needed for apoptosis and clearance of the spent neutrophils from sites of infection by macrophages, thereby decreasing necrosis/NETosis and potential tissue damage. The role of vitamin C in lymphocytes is less clear, but it has been shown to enhance differentiation and proliferation of B- and T-cells, likely due to its gene regulating effects. Vitamin C deficiency results in impaired immunity and higher susceptibility to infections. In turn, infections significantly impact on vitamin C levels due to enhanced inflammation and metabolic requirements. Furthermore, supplementation with vitamin C appears to be able to both prevent and treat respiratory and systemic infections. Prophylactic prevention of infection requires dietary vitamin C intakes that provide at least adequate, if not saturating plasma levels 100–200 mg/day, which optimize cell and tissue levels. In contrast, treatment of established infections requires significantly higher gram doses of the vitamin to compensate for the increased inflammatory response and metabolic To assess the overall effect of vitamin D supplementation on risk of acute respiratory tract infection, and to identify factors modifying this effect. Design Systematic review and meta-analysis of individual participant data IPD from randomised controlled trials. Data sources Medline, Embase, the Cochrane Central Register of Controlled Trials, Web of Science, and the International Standard Randomised Controlled Trials Number registry from inception to December 2015. Eligibility criteria for study selection Randomised, double blind, placebo controlled trials of supplementation with vitamin D3 or vitamin D2 of any duration were eligible for inclusion if they had been approved by a research ethics committee and if data on incidence of acute respiratory tract infection were collected prospectively and prespecified as an efficacy outcome. Results 25 eligible randomised controlled trials total 11 321 participants, aged 0 to 95 years were identified. IPD were obtained for 10 933 participants. Vitamin D supplementation reduced the risk of acute respiratory tract infection among all participants adjusted odds ratio 95% confidence interval to P for heterogeneity < In subgroup analysis, protective effects were seen in those receiving daily or weekly vitamin D without additional bolus doses adjusted odds ratio to but not in those receiving one or more bolus doses adjusted odds ratio to P for interaction= Among those receiving daily or weekly vitamin D, protective effects were stronger in those with baseline 25-hydroxyvitamin D levels <25 nmol/L adjusted odds ratio to than in those with baseline 25-hydroxyvitamin D levels ≥25 nmol/L adjusted odds ratio to P for interaction= Vitamin D did not influence the proportion of participants experiencing at least one serious adverse event adjusted odds ratio to P= The body of evidence contributing to these analyses was assessed as being of high quality. Conclusions Vitamin D supplementation was safe and it protected against acute respiratory tract infection overall. Patients who were very vitamin D deficient and those not receiving bolus doses experienced the most benefit. Systematic review registration PROSPERO To investigate the safety risk and efficacy benefit of Echinacea purpurea extract in the prevention of common cold episodes in a large population over a 4-month period. Methods. 755 healthy subjects were allocated to receive either an alcohol extract from freshly harvested E. purpurea 95% herba and 5% root or placebo. Participants were required to record adverse events and to rate cold-related issues in a diary throughout the investigation period. Nasal secretions were sampled at acute colds and screened for viruses. Results. A total of 293 adverse events occurred with Echinacea and 306 with placebo treatment. Nine and 10% of participants experienced adverse events, which were at least possibly related to the study drug adverse drug reactions. Thus, the safety of Echinacea was noninferior to placebo. Echinacea reduced the total number of cold episodes, cumulated episode days within the group, and pain-killer medicated episodes. Echinacea inhibited virally confirmed colds and especially prevented enveloped virus infections P < Echinacea showed maximal effects on recurrent infections, and preventive effects increased with therapy compliance and adherence to the protocol. Conclusions. Compliant prophylactic intake of E. purpurea over a 4-month period appeared to provide a positive risk to benefit the intracellular Zn2+ concentration with zinc-ionophores like pyrithione PT can efficiently impair the replication of a variety of RNA viruses, including poliovirus and influenza virus. For some viruses this effect has been attributed to interference with viral polyprotein processing. In this study we demonstrate that the combination of Zn2+ and PT at low concentrations 2 µM Zn2+ and 2 µM PT inhibits the replication of SARS-coronavirus SARS-CoV and equine arteritis virus EAV in cell culture. The RNA synthesis of these two distantly related nidoviruses is catalyzed by an RNA-dependent RNA polymerase RdRp, which is the core enzyme of their multiprotein replication and transcription complex RTC. Using an activity assay for RTCs isolated from cells infected with SARS-CoV or EAV-thus eliminating the need for PT to transport Zn2+ across the plasma membrane-we show that Zn2+ efficiently inhibits the RNA-synthesizing activity of the RTCs of both viruses. Enzymatic studies using recombinant RdRps SARS-CoV nsp12 and EAV nsp9 purified from E. coli subsequently revealed that Zn2+ directly inhibited the in vitro activity of both nidovirus polymerases. More specifically, Zn2+ was found to block the initiation step of EAV RNA synthesis, whereas in the case of the SARS-CoV RdRp elongation was inhibited and template binding reduced. By chelating Zn2+ with MgEDTA, the inhibitory effect of the divalent cation could be reversed, which provides a novel experimental tool for in vitro studies of the molecular details of nidovirus replication and transcription. Harri Hemilätericidal activity of ceftazidime could be correlated with the MICvalue for the different when the strains were exposed to a concentration of4 × MIC were comparable to those at 8 × MIC, suggesting that nofurther bactericidal effect can be achieved by increasing the cefta-zidime concentration above 4 MIC no concentration effect. At×2 × MIC, bactericidal activity was seen against all isolates; in general,this activity was comparable to that observed with 4 × and 8 × MIC,even on CTZ-R strains, but in one CTZ-R, one CTZ-I and two CTZ-Sstrains, re-growth at 24 h was has been reported to be at least as effective as intermittentadministration in severe BeveridgeEva S Wintergerst Silvia MagginiDietrich H HornigVitamin C concentrations in the plasma and leukocytes rapidly decline during infections and stress. Supplementation of vitamin C was found to improve components of the human immune system such as antimicrobial and natural killer cell activities, lymphocyte proliferation, chemotaxis, and delayed-type hypersensitivity. Vitamin C contributes to maintaining the redox integrity of cells and thereby protects them against reactive oxygen species generated during the respiratory burst and in the inflammatory response. Likewise, zinc undernutrition or deficiency was shown to impair cellular mediators of innate immunity such as phagocytosis, natural killer cell activity, and the generation of oxidative burst. Therefore, both nutrients play important roles in immune function and the modulation of host resistance to infectious agents, reducing the risk, severity, and duration of infectious diseases. This is of special importance in populations in which insufficient intake of these nutrients is prevalent. In the developing world, this is the case in low- and middle-income countries, but also in subpopulations in industrialized countries, in the elderly. A large number of randomized controlled intervention trials with intakes of up to 1 g of vitamin C and up to 30 mg of zinc are available. These trials document that adequate intakes of vitamin C and zinc ameliorate symptoms and shorten the duration of respiratory tract infections including the common cold. Furthermore, vitamin C and zinc reduce the incidence and improve the outcome of pneumonia, malaria, and diarrhea infections, especially in children in developing ZhangYunhui LiuAn outbreak of a novel coronavirus COVID‐19 or 2019‐CoV infection has posed significant threats to international health and the economy. In the absence of treatment for this virus, there is an urgent need to find alternative methods to control the spread of disease. Here, we have conducted an online search for all treatment options related to coronavirus infections as well as some RNA virus infection and we have found that general treatments, coronavirus‐specific treatments, and antiviral treatments should be useful in fighting COVID‐19. We suggest that the nutritional status of each infected patient should be evaluated before the administration of general treatments and the current children's RNA virus vaccines including influenza vaccine should be immunized for uninfected people and health care workers. In addition, convalescent plasma should be given to COVID‐19 patients if it is available. In conclusion, we suggest that all the potential interventions be implemented to control the emerging COVID‐19 if the infection is uncontrollable. This article is protected by copyright. All rights reserved. NORTH JAKARTA Company information General information about PT. Vitamin Masyarakat Sehat Registered name PT. Vitamin Masyarakat Sehat Legal entity type Limited liability company Business number 770784 Registered address JL. ENDE RW. 09 City NORTH JAKARTA Source Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia. Note that the official phone number and address might be different from the operational ones. Product information Official company report of PT. Vitamin Masyarakat Sehat as provided by the Ministry of Law and Human Rights of Indonesia. Delivered in 1 working day Latest information from the government Jakarta - Healthy Care telah menjadi salah satu brand suplemen dan vitamin terbaik di Australia yang didirikan pada 2006 silam. Filosofi Healthy Care mencerminkan pengalaman foundernya, Gina, yang ingin menciptakan produk suplemen kesehatan dengan kualitas baik dan aman untuk dikonsumsi oleh anggota keluarganya produk Healthy Care diproduksi dan dikemas langsung di Australia dengan menggunakan bahan-bahan alami terbaik, di pabrik modern yang jauh dari polusi. Produk Healthy Care juga diproduksi melalui proses kontrol yang ketat sebelum didistribusikan ke itu, produk Healthy Care juga sudah didistribusikan secara global ke New Zealand, Thailand, Singapore, China, Vietnam, Malaysia, Hongkong, dan Taiwan, dan sekarang telah hadir secara resmi di market Indonesia. Untuk market di Indonesia, PT Maestro Insan Indonesia menjadi importir tunggal Healthy Care yang ditunjuk oleh Nature's Care Manufacture Pty Ltd sebagai pemegang merek Healthy Care, untuk memasarkan produk suplemen dan vitamin Healthy Care di Indonesia secara PT Maestro Insan Indonesia MII, Ricky Tjahjadi, mengatakan semua produk Healthy Care sudah memiliki izin dari BPOM Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa produk Healthy Care juga memenuhi standar kualitas yang diterapkan pemerintah Indonesia. Ia juga mengatakan bahwa produk-produk Healthy Care dapat dibeli dengan mudah oleh masyarakat Indonesia."Produk Healthy Care bisa dibeli online di Healthy Care Official Marketplace yang ada di Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Lazada, dan Blibli. Selain itu Healthy Care juga tersedia di jaringan apotek terkemuka seperti Kimia Farma, Watsons dan juga Century," ujar Ricky dalam keterangan tertulis, Kamis 30/9/2021.Selain marketplace online, produk-produk Healthy Care juga tersedia di Official Partner seperti Jakarta Eye Center Hospitals & Clinics, PT. Global Distrindo Sehat Abadi, PT. Global Digital Niaga dan PT. Raksasa Laju Lintang tahapan awal ini, Healthy Care menghadirkan produk seperti; Healthy Care Fish Oil 1000mg OMEGA 3, Healthy Care Glucosamine HCL 1500mg, Healthy Care Ultimate Omega 3-6-9, Healthy Care CoEnzyme Q10 50mg, Healthy Care Propolis 1000, Healthy Care Vitamin C 500mg, Healthy Care Vitamin D3 1000IU, dan Healthy Care Kids Eye Healthy. Simak Video "Tepat Sasaran Memilih Suplemen dan Vitamin Penambah Imun" [GambasVideo 20detik] fhs/ega

pt vitamin masyarakat sehat